A. PERENCANAAN
(PLANNING)
Setiap
program atau konsepsi memerlukan perencanaan, terlebih dahulu sebelum
dilakasanakan. Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah. Dalam
peghampiran masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus
dikerjakan dan bagaimana mengerjakanya.
Perencanaan
merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan administrasi. Tanpa
perencanaan atau planning,
pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam
mencapai tujuan yang diinginkan.
Perencanaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada permulaan dan selama kegiatan administrasi itu berlangsung. Di dalam setiap perencanaan ada dua faktor yang harus diperhatikan, yaitu faktor tujuan dan faktor sarana personel maupun material.
Perencanaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada permulaan dan selama kegiatan administrasi itu berlangsung. Di dalam setiap perencanaan ada dua faktor yang harus diperhatikan, yaitu faktor tujuan dan faktor sarana personel maupun material.
Menurut Hadari Nawawi dalam bukunya Administrasi Pendidikan
bahwa perencanaan pada dasarnya berarti persiapan menyusun suatu
keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau
pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan
tertentu. Sedangkan menurut Sondang P. Siagian bahwa planning atau
perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran
dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan
dimana yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan Dalam perencanaan terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh
agar dalam merealisasikan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang
dtharapkan.
bahwa perencanaan pada dasarnya berarti persiapan menyusun suatu
keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau
pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan
tertentu. Sedangkan menurut Sondang P. Siagian bahwa planning atau
perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran
dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan
dimana yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan Dalam perencanaan terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh
agar dalam merealisasikan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang
dtharapkan.
Langkah-langkah dalam perencanaan
meliputi hal-halsebagai berikut:
1. Menentukan dan merumuskan tujuan
yang hendak dicapai.
2. Meneliti masalah-masalah atau
pekerjaan-pekerjaan yang hendak dilakukan.
3. Mengumpulkan data dan
informasi-informasi yang diperlukan.
4. Menentukan tahap-tahap
atau rangkain tindakan.
5. Merumuskan
bagaimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan
itu akan diselesaikan.
Syarat-syarat perencanaan
Dalam
menyusun perencanaan syarat-syarat berikut perlu diperhatikan:
1. Perencanaan
harus didasarkan pada tujuan yang jelas.
2. Bersifat
sederhana, realistis, dan praktis.
3. Terinci,
memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkain tindakan sehingga
mudah dipedomani dan dijalankan.
4. Memiliki
fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan
situasi sewaktu-waktu.
5. Terdapat
pertimbangan antara bermacam-macam bidang yang akan digarap dalam perencanaan
itu, menurut urgensinya masing-masing.
6. Diusahan
adaya penghematan tenaga, biaya, dan waktu serta kemungkinan pengunaan
sumber-sumber daya dan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya.
7. Diusahakan
agar sedapat mungkin tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan.
Merencanakan
berarti pula memikirkan tentang penghematan tenaga, penghematan biaya dan
waktu, juga membatasi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan menghindari
adanya duplikasi-duplikasi atau tugas-tugas/pekerjaan rangkap yang dapat
menghambat jalanya penyelesaian.
Jadi perencanaaan atau
planning adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan
yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan.
B. PENGORGANISASIAN
(Organizing)
Pengoranisasian
merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan kerja antara orang-orang
sehingga terwujud satu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam pengorganisasian terdapat adanya pembagian tugas-tugas,
wewenang, dan tanggung jawab secara terinci menurut bidang-bidang dan
bagian-bagian, sehingga terciptalah adanya hubungan-hubungan kerjasama yang
harmonis dan lancar menuju pencapaian tujuan yang ditetapkan.
Siagian mengartikan pengorganisasian
sebagai keseluruhan proses
pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan
wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditentukan
pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung jawab dan
wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang
telah ditentukan
Di
dalam menyusun perencanaan, sebenarnya pengorganisasian sudah pula dipikirkan
dan disusun menjadi pola-pola kegiatan yang diperlukan di dalam pelaksanaan.
Itulah sebabnya maka sebagian orang berpendapat bahwa fungsi pengorganisasian
itu sebagian masuk ke dalam fungsi perencanaan, dan sebagian lagi masuk ke
dalam pelaksanaan.
Pengorganisasian
sebagai fungsi administarasi pendidikan menjadi tugas utama bagi para pemimpin
pendidikan termasuk kepala sekolah. Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan
sekolah sehari-hari terdapat bermacam-macam jenis pekerjaan yang memerlukan kecakapan
dan keterampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Keragaman tugas dan
pekerjaan semacam itu tidak mungkin dilakukan dan dipikul sendiri oleh seorang
pemimpin. Dalam hal inilah terletak bagaimana kecakapan kepala sekolah
mengorganisasi guru-guru dan pengawai sekolah lainya dalam menjalankan tugasnya
sehari-hari sehingga tercipta adanya hubungan kerjasama yang harmonis dan
lancar.
Yang
perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah bahwa pembagian
tugas, wewenang, dan tanggung jawab, hendaknya disesuaikan dengan pengalaman,
bakat, minat, pengetahuan, kepribadian masing-masing orang yang diperlukan dalam
menjalnkan tugas-tugas tersebut.
Fungsi
organisasi dapat diartikan bermacam-macam:
1. Organisasi
dapat diartikan sebagai memberi struktur, terutama dalam penyusunan,/penempetan
personel, pekerjaan-pekerjaan, material, dan pikiran-pikiran di dalam struktur
itu. Umpamanya dalam pembentukan suatu panitia: bagaimana susunana
organisasinya, siapa yang menjadi pelindung, penasihat, ketua, panitera,
bendahara, komisaris, dan sebagainya. Ditentukan pula bagaimana hubungan kerja
antara anggota-anggota panitia tersebut.
2. Organisasi
dapat pula ditafsirkan sebagai menetapkan
hubungan antara orang-orang. Kewajiban-kewajiban, hak-hak, dan tanggung
jawab masing-masing angota disusun menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju pada
tercapainya tujuan-tujuan atau maksud-maksud kegiatan-kegiatan pendidikan dan
pengajaran.
3. Organisasi
dapat juga diartikan semata-mata mengingat maksudnya, yakni sebagai alat untuk mempersatukan usaha-usaha untuk menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan.
Dengan
demikian, organisasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Organisasi ialah
aktivitas-aktivitas untuk menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga
terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan
pendidikan.
Prinsip prnsip
organisasi
Organisasi
yang baik hendaklah memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat sebagai berkut:
1. Memiliki
tujuan yan jelas.
2. Tiap
anggota dapat memahami dan menerima tujuan tersebut.
3. Adanya
kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindak dan kesatuan pikiran.
4. Adanya
kesatuan perintah (unity of command); para bawahan hanya mempunyai seorang
atasan langsung : daripadanya ia menerima perintah atau bimbingan, dan kepada
siapa harus mempertanggungjawabkan hasil pekerjaanya.
5. Adanya
keseimbangan antara wewenag dan tanggung jawab masing-masing anggota.
6. Adanya
pembagian tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan
bakat masing-masing, sehingga dapat menimbulkan kerjasama yang harmois dan
kooperatif.
7. Pola
organisasi hendaknya relatif permanen, dan struktur organisasi disusun
sesederhana mungkin, sesuai dengan kebutuhan, koordinasi, pengawasan, dan
keadilan.
8. Adanya
jaminan keamanan dalam bekerja ( securiy of tunure): anggota tidak merasa
gelisah karena takut dipecat atau ditindak dengan kewenang-wenangan.
9. Adanya
gaji dan intensif yang setimpal dengan jasa/pekerjaan, sehingga dapat
menimbulkan gairah bekerja.
10. Garis-garis
dan kekuasaan dan tanggung jawabserta hierarkhi tata kerjanya jelas tergambar
dalam struktur organisasi.
Di
samping prinsip-prinsip tersebut di atas, kelancaran jalanya suatu organisasi
dipengaruhi pula oleh sikap dan sifat kepimpinan serta human relation yang
berlaku di dalamnya. Sering dikatakan orang bahwa human relation adalah inti
kepemimpinan, kepemimpinan adalah inti manajemen dan manajemen adalah inti
administrasi.
Proses pengorganisasian mempunyai beberapa manfaat, antara
lain
yaitu:
yaitu:
1. Dengan adanya pengorganisasian maka
setiap unit akan selalu merasa
dalam wadah yang sama, yakni organisasi.
dalam wadah yang sama, yakni organisasi.
2. Antara unit yang satu dengan unit yang lain
dapat diketahui dengan
jelas batas-batas wewenang dan tanggung jawabnya.
jelas batas-batas wewenang dan tanggung jawabnya.
3. Dengan adanya struktur organisasi
dapat diketahui jalur hubungan
kerja, baik yang sifatnya vertical maupun horizontal.
kerja, baik yang sifatnya vertical maupun horizontal.
Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian ialah bahwa
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab hendaknya disesuaikan
dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan dan kepribadian masing-masing
orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.
dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan dan kepribadian masing-masing
orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar